Obyek wisata di Kamboja tidak semata terbatas pada Angkor Wat, tetapi juga obyek wisata dengan sejarah kelam yang terletak di sebelah timur negara itu. Apalagi kalau bukan Museum Genosida Tuol Sleng.
Kekejaman kelompok Khmer Merah pimpinan Pol Pot pada 1970-an meninggalkan luka mendalam bagi warga Kamboja hingga hari ini. Tetapi peninggalannya justru menjadi objek wisata, terutama bagi mereka yang menyukai sejarah.
Kekejaman kelompok Khmer Merah pimpinan Pol Pot pada 1970-an meninggalkan luka mendalam bagi warga Kamboja hingga hari ini. Tetapi peninggalannya justru menjadi objek wisata, terutama bagi mereka yang menyukai sejarah.
Sebenarnya, sebelum bangunan bersejarah ini dialih fungsikan jadi tempat pembantaian, ia merupakan sebuah sekolah (SMA) bernama Chao Ponhea Yat. Ketika Pol Pot berkuasa, SMA itu diubah menjadi penjara yang terkenal, Security Prison 21 (S-21). Jadi, selain melakukan pembantaian masal di killing field, mereka juga membangun opsi siksaan lain yang tidak kalah kejamnya disini.
Tuol Sleng sendiri memiliki arti "Hills of the Poisonous Trees" alias bukit dengan pepohonan beracun. Sekolah tersebut disulap jadi tempat layaknya di film SAW. Pagar dengan kawat berduri mengelilingi area tersebut, jendela-jendela diisolasi dengan lempengan besi agar mencegah tawanan menyelinap keluar. Kelas-kelas diubah menjadi sel-sel kecil-kecilan yang saling dibatasi dengan tembok bata. Sungguh maksa sekali cecunguk-cecunguk komunis itu. Selain itu, tentu saja mereka memasang sejumlah peraturan disana. Sampai sekarang kedua situs itu masih dipertahankan berikut alat-alat penyiksa, baju-baju tawanan yang berdarah, dan kerangka-kerangka mereka. Mungkin mereka menyimpan itu semua untuk mengingatkan setiap orang bahwa manusia bisa saja lebih kejam kepada sesamanya demi memperjuangkan idealisme usang seperti komunisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar