10. Penjara bawah  tanah Benteng Vastenburg, Solo.Benteng   megah di tengah Kota Bengawan ini, sekarang tinggal  seonggok bangunan   yang tak berharga dan ditumbuhi rumput ilalang yang  lebat. Dalam   konteks morfologi perkotaan, benteng itu memiliki peranan  penting yakni   pusat hubungan Solo-Semarang. Kota Solo dalam periode  XVIII-XIX,   sebagai pusat perdagangan dan ditandai perkembangan kota  kolonial.   Uniknya, perkembangan ini tercipta dalam nuansa kekuasaan    tradisionalistik Kerajaan Kasunanan Surakarta.Di  tempat itu,   kekuatan pasukan Belanda dipusatkan. Konon, juga ada  semacam bungker   bawah tanah yang cukup luas di bawah benteng. Bungker  tersebut digunakan   untuk penjara para tawanan. Hal itulah yang membuat  tempat tersebut  tak  dimungkinkan jika dijadikan bangunan bertingkat. 9. Penjara Bawah tanah  Benteng Pendem, Cilacap.Siapa   sangka di sebuah kota kecil di  Jawa Tengah, seperti Cilacap menyimpan   sebuah benteng yang sangat unik.  Benteng itu bernama Benteng Pendem   (Kusbatterij Op De lantong Te  Tjilatjap) yang dulunya di tahun 1861   merupakan benteng pertahanan  tentara Hindia Belanda saat menghadapi   bangsa Indonesia.Benteng  di  pesisir pantai Teluk Penyu ini  menempati area seluas 6,5 hektare  dengan  beragam fasilitas wisata,  seperti benteng, terowongan, landasan  meriam,  penjara bawah tanah,  barak, ruang dapur, ruang senjata,  jembatan kolam,  gardu pos yang  berisi peta strategi Belanda, kolam  pemancingan, tempat  istirahat,  gazebo, ayunan dan sejumlah patung  dinosaurus.
9. Penjara Bawah tanah  Benteng Pendem, Cilacap.Siapa   sangka di sebuah kota kecil di  Jawa Tengah, seperti Cilacap menyimpan   sebuah benteng yang sangat unik.  Benteng itu bernama Benteng Pendem   (Kusbatterij Op De lantong Te  Tjilatjap) yang dulunya di tahun 1861   merupakan benteng pertahanan  tentara Hindia Belanda saat menghadapi   bangsa Indonesia.Benteng  di  pesisir pantai Teluk Penyu ini  menempati area seluas 6,5 hektare  dengan  beragam fasilitas wisata,  seperti benteng, terowongan, landasan  meriam,  penjara bawah tanah,  barak, ruang dapur, ruang senjata,  jembatan kolam,  gardu pos yang  berisi peta strategi Belanda, kolam  pemancingan, tempat  istirahat,  gazebo, ayunan dan sejumlah patung  dinosaurus. 8. Penjara bawah tanah  Benteng Malborough, Bengkulu.Benteng   Marlborough merupakan  salah satu objek wisata sejarah yang terdapat  di  Kota Bengkulu. Objek  wisata Benteng Marlborough terletak di  Kelurahan  Kampung Cina, Kecamatan  Teluk Segara Kota Bengkulu. Benteng  ini menjadi  pusat kedudukan tentara  Inggris di Bengkulu. Benteng  berbentuk  segi-empat dengan ukuran panjang  240 meter dan lebar 170  meter. Benteng  ini didirikan oleh The Britsh  East India Company pada  tahun 1713 dan  selesai pada tahun 1719.Di   benteng bagian barat daya terdapat di  sebelah kiri dan kanan lorong   benteng. Di sebelah kiri terdiri dari 7  lokal atau ruangan. Dinding   ruangan tersebut dari pasangan batu kali,  batu karang, bata dengan   mempergunakan perekat campuran kapur, pasir  dan tepung bata. Disamping   ruangan tersebut terdapat juga ruangan yang  teretak di bawah kaki   kura-kura barat daya, yaitu rungan penjara bawah  tanah, yang terdiri   dari tiga ruangan yang keadaanya sangat gelap.
8. Penjara bawah tanah  Benteng Malborough, Bengkulu.Benteng   Marlborough merupakan  salah satu objek wisata sejarah yang terdapat  di  Kota Bengkulu. Objek  wisata Benteng Marlborough terletak di  Kelurahan  Kampung Cina, Kecamatan  Teluk Segara Kota Bengkulu. Benteng  ini menjadi  pusat kedudukan tentara  Inggris di Bengkulu. Benteng  berbentuk  segi-empat dengan ukuran panjang  240 meter dan lebar 170  meter. Benteng  ini didirikan oleh The Britsh  East India Company pada  tahun 1713 dan  selesai pada tahun 1719.Di   benteng bagian barat daya terdapat di  sebelah kiri dan kanan lorong   benteng. Di sebelah kiri terdiri dari 7  lokal atau ruangan. Dinding   ruangan tersebut dari pasangan batu kali,  batu karang, bata dengan   mempergunakan perekat campuran kapur, pasir  dan tepung bata. Disamping   ruangan tersebut terdapat juga ruangan yang  teretak di bawah kaki   kura-kura barat daya, yaitu rungan penjara bawah  tanah, yang terdiri   dari tiga ruangan yang keadaanya sangat gelap. 7. Penjara bawah tanah  Benteng Rotterdam, Makassar.Fort   Rotterdam  adalah benteng   peninggalan kerajaan Gowa yang dibangun   tahun 1545, terletak di pinggir  pantai, sebelah barat kota Makassar.   Bangunan dan taman-taman ini masih  terawat dengan baik. Di sini ada   penjara bawah tanah tempat Pangeran  Diponegoro dipenjara dan di dekat   pintu masuk benteng ini terdapat  patung salah satu raja Gowa yang   terkenal Sultan Hassanudin.
7. Penjara bawah tanah  Benteng Rotterdam, Makassar.Fort   Rotterdam  adalah benteng   peninggalan kerajaan Gowa yang dibangun   tahun 1545, terletak di pinggir  pantai, sebelah barat kota Makassar.   Bangunan dan taman-taman ini masih  terawat dengan baik. Di sini ada   penjara bawah tanah tempat Pangeran  Diponegoro dipenjara dan di dekat   pintu masuk benteng ini terdapat  patung salah satu raja Gowa yang   terkenal Sultan Hassanudin. 6. Penjara Kalisosok,  SurabayaKalisosok   adalah sebuah daerah di Surabaya Utara,  dekat dengan Kembang Jepun  dan  Rajawali. Di Kalisosok ini, berdiri  sebuah penjara tua dari jaman   penjajahan Belanda yang kerap digunakan  untuk menyiksa para pejuang   kemerdekaan Indonesia. Dahulu, Kalisosok  terkenal dengan keangkeran dan   seramnya tempat ini. Saat ini, selepas  masa kemerdekaan Indonesia,   penjara tersebut sudah mulai memudar  pamornya. Kalisosok banyak   menampung para narapidana politik dan kelas  berat, terutama jika   dikaitkan dengan situasi politik dalam negeri  Indonesia pada tahun   1960-1970 an yang sedang panas-panasnya. Kisah  penjara kalisosok tak   lepas dari kisah penjara bawah tanahnya.
6. Penjara Kalisosok,  SurabayaKalisosok   adalah sebuah daerah di Surabaya Utara,  dekat dengan Kembang Jepun  dan  Rajawali. Di Kalisosok ini, berdiri  sebuah penjara tua dari jaman   penjajahan Belanda yang kerap digunakan  untuk menyiksa para pejuang   kemerdekaan Indonesia. Dahulu, Kalisosok  terkenal dengan keangkeran dan   seramnya tempat ini. Saat ini, selepas  masa kemerdekaan Indonesia,   penjara tersebut sudah mulai memudar  pamornya. Kalisosok banyak   menampung para narapidana politik dan kelas  berat, terutama jika   dikaitkan dengan situasi politik dalam negeri  Indonesia pada tahun   1960-1970 an yang sedang panas-panasnya. Kisah  penjara kalisosok tak   lepas dari kisah penjara bawah tanahnya. 5. Penjara Sukamiskin,  BandungMerupakan   salah satu penjara yang pernah mengurung  Bung Karno. Penjara   Sukamiskin, merupakan peninggalan pemerintah  Belanda. Penjara tersebut   dibangun pada 1918 dan baru berfungsi pada  1924. Dalam penjara  terdapat  552 sel. Saat ini, penjara dihuni sekitar  480 narapidana.  Bangunan  asli khas Belanda, kental terlihat di Penjara  Sukamiskin.  Bahkan, ruang  bawah tanah yang dipakai untuk penjahat  berbahaya masih  tetap  dipelihara oleh petugas. Sayangnya, penjara bawah  tanah tersebut   tertutup untuk umum. Penjara bawah tanah tidak  dipergunakan lagi.  Sejak  1945, penjara bawah tanah sudah ditutup.  Ruangan tersebut kini  dipakai  sebagai gudang penyimpanan.
5. Penjara Sukamiskin,  BandungMerupakan   salah satu penjara yang pernah mengurung  Bung Karno. Penjara   Sukamiskin, merupakan peninggalan pemerintah  Belanda. Penjara tersebut   dibangun pada 1918 dan baru berfungsi pada  1924. Dalam penjara  terdapat  552 sel. Saat ini, penjara dihuni sekitar  480 narapidana.  Bangunan  asli khas Belanda, kental terlihat di Penjara  Sukamiskin.  Bahkan, ruang  bawah tanah yang dipakai untuk penjahat  berbahaya masih  tetap  dipelihara oleh petugas. Sayangnya, penjara bawah  tanah tersebut   tertutup untuk umum. Penjara bawah tanah tidak  dipergunakan lagi.  Sejak  1945, penjara bawah tanah sudah ditutup.  Ruangan tersebut kini  dipakai  sebagai gudang penyimpanan. 4. Gedung Polwiltabes  SurabayaGedung   ini telah direstorasi pada saat Irjen Pol  Anang Iskandar menjadi   Kapolwitabes Surabaya 2007 lalu. Gedung utama  menjadi utuh lagi. Bunker   untuk penjara bawah tanah dibuka lagi meskipun  tidak lagi dihuni.Gedung   utama ini memiliki empat ruangan utama.  Semua ruangan itu termasuk   kusen pintunya tidak ada yang berubah.  Sekarang Kapolwil, Wakapolwil   dan sejumlah kabag menempati gedung ini.   termasuk ada ruang rapat dan   lobi yang langit langitnya tinggi. Di  bawahnya ada penjara bawah tanah   yang tingginya satu meter. Pintu  masuknya ada dua, namun sekarang  yang  terlihat hanya satu di sisi utara.
4. Gedung Polwiltabes  SurabayaGedung   ini telah direstorasi pada saat Irjen Pol  Anang Iskandar menjadi   Kapolwitabes Surabaya 2007 lalu. Gedung utama  menjadi utuh lagi. Bunker   untuk penjara bawah tanah dibuka lagi meskipun  tidak lagi dihuni.Gedung   utama ini memiliki empat ruangan utama.  Semua ruangan itu termasuk   kusen pintunya tidak ada yang berubah.  Sekarang Kapolwil, Wakapolwil   dan sejumlah kabag menempati gedung ini.   termasuk ada ruang rapat dan   lobi yang langit langitnya tinggi. Di  bawahnya ada penjara bawah tanah   yang tingginya satu meter. Pintu  masuknya ada dua, namun sekarang  yang  terlihat hanya satu di sisi utara.
3. Gedung Merdeka, BandungGedung Merdeka di jalan Asia-Afrika, Bandung, Indonesia, adalah gedung yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Pada saat ini digunakan sebagai museum.Pada usianya yang lebih dari satu abad, gedung ini masih menyimpan banyak cerita. Selain ruangan bawah tanahnya yang penuh tanda tanya, termasuk penjara bawah tanahnya. Satu terowongan bawah tanah di sekitar ruangan bawah tanah itu juga disinyalir menghubungkan Gedung Merdeka dengan gedung tua lainnya.Jalan masuk ke ruang bawah tanah di Gedung Merdeka dapat diakses dari pinggir gedung itu, tepatnya dari Jl. Cikapundung Timur. Pintu masuk ruangan bawah tanah berada di depan gedung yang dulunya berfungsi sebagai Perpustakaan Daerah Jawa Barat. Jika tidak saksama, pintu masuk ke ruang bawah tanah tidak akan terlihat. Namun, jika diperhatikan, lorong menurun selebar satu meter dan tinggi sekitar dua meter.
2. Museum Fatahillah, JakartaMuseum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn. Bangunan balaikota itu serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.
1. Gedung Lawang Sewu, SemarangGedung yang sudah sangat terkenal dengan wisata angkernya ini berada di Semarang. Merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.Pada masa penjajahan Jepang, Ruangan bawah tanah gedung ini dirubah menjadi Penjara bawah tanah atau dikenal sebagai Penjara Jongkok, hal ini karena penjara ini memiliki luas ruangan yang sempit dengan atap yang rendah.Penjara bawah tanah Lawang Sewu ini sering dijadikan sebagai tempat eksekusi para pemuda Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap Jepang dan jasad-jasad mereka dibuang ke kali yang terletak di sebelah gedung ini. Saksi bisu perlawanan bangsa Indonesia ketika penjajahan Jepang.
 9. Penjara Bawah tanah  Benteng Pendem, Cilacap.Siapa   sangka di sebuah kota kecil di  Jawa Tengah, seperti Cilacap menyimpan   sebuah benteng yang sangat unik.  Benteng itu bernama Benteng Pendem   (Kusbatterij Op De lantong Te  Tjilatjap) yang dulunya di tahun 1861   merupakan benteng pertahanan  tentara Hindia Belanda saat menghadapi   bangsa Indonesia.Benteng  di  pesisir pantai Teluk Penyu ini  menempati area seluas 6,5 hektare  dengan  beragam fasilitas wisata,  seperti benteng, terowongan, landasan  meriam,  penjara bawah tanah,  barak, ruang dapur, ruang senjata,  jembatan kolam,  gardu pos yang  berisi peta strategi Belanda, kolam  pemancingan, tempat  istirahat,  gazebo, ayunan dan sejumlah patung  dinosaurus.
9. Penjara Bawah tanah  Benteng Pendem, Cilacap.Siapa   sangka di sebuah kota kecil di  Jawa Tengah, seperti Cilacap menyimpan   sebuah benteng yang sangat unik.  Benteng itu bernama Benteng Pendem   (Kusbatterij Op De lantong Te  Tjilatjap) yang dulunya di tahun 1861   merupakan benteng pertahanan  tentara Hindia Belanda saat menghadapi   bangsa Indonesia.Benteng  di  pesisir pantai Teluk Penyu ini  menempati area seluas 6,5 hektare  dengan  beragam fasilitas wisata,  seperti benteng, terowongan, landasan  meriam,  penjara bawah tanah,  barak, ruang dapur, ruang senjata,  jembatan kolam,  gardu pos yang  berisi peta strategi Belanda, kolam  pemancingan, tempat  istirahat,  gazebo, ayunan dan sejumlah patung  dinosaurus. 8. Penjara bawah tanah  Benteng Malborough, Bengkulu.Benteng   Marlborough merupakan  salah satu objek wisata sejarah yang terdapat  di  Kota Bengkulu. Objek  wisata Benteng Marlborough terletak di  Kelurahan  Kampung Cina, Kecamatan  Teluk Segara Kota Bengkulu. Benteng  ini menjadi  pusat kedudukan tentara  Inggris di Bengkulu. Benteng  berbentuk  segi-empat dengan ukuran panjang  240 meter dan lebar 170  meter. Benteng  ini didirikan oleh The Britsh  East India Company pada  tahun 1713 dan  selesai pada tahun 1719.Di   benteng bagian barat daya terdapat di  sebelah kiri dan kanan lorong   benteng. Di sebelah kiri terdiri dari 7  lokal atau ruangan. Dinding   ruangan tersebut dari pasangan batu kali,  batu karang, bata dengan   mempergunakan perekat campuran kapur, pasir  dan tepung bata. Disamping   ruangan tersebut terdapat juga ruangan yang  teretak di bawah kaki   kura-kura barat daya, yaitu rungan penjara bawah  tanah, yang terdiri   dari tiga ruangan yang keadaanya sangat gelap.
8. Penjara bawah tanah  Benteng Malborough, Bengkulu.Benteng   Marlborough merupakan  salah satu objek wisata sejarah yang terdapat  di  Kota Bengkulu. Objek  wisata Benteng Marlborough terletak di  Kelurahan  Kampung Cina, Kecamatan  Teluk Segara Kota Bengkulu. Benteng  ini menjadi  pusat kedudukan tentara  Inggris di Bengkulu. Benteng  berbentuk  segi-empat dengan ukuran panjang  240 meter dan lebar 170  meter. Benteng  ini didirikan oleh The Britsh  East India Company pada  tahun 1713 dan  selesai pada tahun 1719.Di   benteng bagian barat daya terdapat di  sebelah kiri dan kanan lorong   benteng. Di sebelah kiri terdiri dari 7  lokal atau ruangan. Dinding   ruangan tersebut dari pasangan batu kali,  batu karang, bata dengan   mempergunakan perekat campuran kapur, pasir  dan tepung bata. Disamping   ruangan tersebut terdapat juga ruangan yang  teretak di bawah kaki   kura-kura barat daya, yaitu rungan penjara bawah  tanah, yang terdiri   dari tiga ruangan yang keadaanya sangat gelap. 7. Penjara bawah tanah  Benteng Rotterdam, Makassar.Fort   Rotterdam  adalah benteng   peninggalan kerajaan Gowa yang dibangun   tahun 1545, terletak di pinggir  pantai, sebelah barat kota Makassar.   Bangunan dan taman-taman ini masih  terawat dengan baik. Di sini ada   penjara bawah tanah tempat Pangeran  Diponegoro dipenjara dan di dekat   pintu masuk benteng ini terdapat  patung salah satu raja Gowa yang   terkenal Sultan Hassanudin.
7. Penjara bawah tanah  Benteng Rotterdam, Makassar.Fort   Rotterdam  adalah benteng   peninggalan kerajaan Gowa yang dibangun   tahun 1545, terletak di pinggir  pantai, sebelah barat kota Makassar.   Bangunan dan taman-taman ini masih  terawat dengan baik. Di sini ada   penjara bawah tanah tempat Pangeran  Diponegoro dipenjara dan di dekat   pintu masuk benteng ini terdapat  patung salah satu raja Gowa yang   terkenal Sultan Hassanudin. 5. Penjara Sukamiskin,  BandungMerupakan   salah satu penjara yang pernah mengurung  Bung Karno. Penjara   Sukamiskin, merupakan peninggalan pemerintah  Belanda. Penjara tersebut   dibangun pada 1918 dan baru berfungsi pada  1924. Dalam penjara  terdapat  552 sel. Saat ini, penjara dihuni sekitar  480 narapidana.  Bangunan  asli khas Belanda, kental terlihat di Penjara  Sukamiskin.  Bahkan, ruang  bawah tanah yang dipakai untuk penjahat  berbahaya masih  tetap  dipelihara oleh petugas. Sayangnya, penjara bawah  tanah tersebut   tertutup untuk umum. Penjara bawah tanah tidak  dipergunakan lagi.  Sejak  1945, penjara bawah tanah sudah ditutup.  Ruangan tersebut kini  dipakai  sebagai gudang penyimpanan.
5. Penjara Sukamiskin,  BandungMerupakan   salah satu penjara yang pernah mengurung  Bung Karno. Penjara   Sukamiskin, merupakan peninggalan pemerintah  Belanda. Penjara tersebut   dibangun pada 1918 dan baru berfungsi pada  1924. Dalam penjara  terdapat  552 sel. Saat ini, penjara dihuni sekitar  480 narapidana.  Bangunan  asli khas Belanda, kental terlihat di Penjara  Sukamiskin.  Bahkan, ruang  bawah tanah yang dipakai untuk penjahat  berbahaya masih  tetap  dipelihara oleh petugas. Sayangnya, penjara bawah  tanah tersebut   tertutup untuk umum. Penjara bawah tanah tidak  dipergunakan lagi.  Sejak  1945, penjara bawah tanah sudah ditutup.  Ruangan tersebut kini  dipakai  sebagai gudang penyimpanan. 4. Gedung Polwiltabes  SurabayaGedung   ini telah direstorasi pada saat Irjen Pol  Anang Iskandar menjadi   Kapolwitabes Surabaya 2007 lalu. Gedung utama  menjadi utuh lagi. Bunker   untuk penjara bawah tanah dibuka lagi meskipun  tidak lagi dihuni.Gedung   utama ini memiliki empat ruangan utama.  Semua ruangan itu termasuk   kusen pintunya tidak ada yang berubah.  Sekarang Kapolwil, Wakapolwil   dan sejumlah kabag menempati gedung ini.   termasuk ada ruang rapat dan   lobi yang langit langitnya tinggi. Di  bawahnya ada penjara bawah tanah   yang tingginya satu meter. Pintu  masuknya ada dua, namun sekarang  yang  terlihat hanya satu di sisi utara.
4. Gedung Polwiltabes  SurabayaGedung   ini telah direstorasi pada saat Irjen Pol  Anang Iskandar menjadi   Kapolwitabes Surabaya 2007 lalu. Gedung utama  menjadi utuh lagi. Bunker   untuk penjara bawah tanah dibuka lagi meskipun  tidak lagi dihuni.Gedung   utama ini memiliki empat ruangan utama.  Semua ruangan itu termasuk   kusen pintunya tidak ada yang berubah.  Sekarang Kapolwil, Wakapolwil   dan sejumlah kabag menempati gedung ini.   termasuk ada ruang rapat dan   lobi yang langit langitnya tinggi. Di  bawahnya ada penjara bawah tanah   yang tingginya satu meter. Pintu  masuknya ada dua, namun sekarang  yang  terlihat hanya satu di sisi utara.
3. Gedung Merdeka, BandungGedung Merdeka di jalan Asia-Afrika, Bandung, Indonesia, adalah gedung yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Pada saat ini digunakan sebagai museum.Pada usianya yang lebih dari satu abad, gedung ini masih menyimpan banyak cerita. Selain ruangan bawah tanahnya yang penuh tanda tanya, termasuk penjara bawah tanahnya. Satu terowongan bawah tanah di sekitar ruangan bawah tanah itu juga disinyalir menghubungkan Gedung Merdeka dengan gedung tua lainnya.Jalan masuk ke ruang bawah tanah di Gedung Merdeka dapat diakses dari pinggir gedung itu, tepatnya dari Jl. Cikapundung Timur. Pintu masuk ruangan bawah tanah berada di depan gedung yang dulunya berfungsi sebagai Perpustakaan Daerah Jawa Barat. Jika tidak saksama, pintu masuk ke ruang bawah tanah tidak akan terlihat. Namun, jika diperhatikan, lorong menurun selebar satu meter dan tinggi sekitar dua meter.

2. Museum Fatahillah, JakartaMuseum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn. Bangunan balaikota itu serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.
1. Gedung Lawang Sewu, SemarangGedung yang sudah sangat terkenal dengan wisata angkernya ini berada di Semarang. Merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.Pada masa penjajahan Jepang, Ruangan bawah tanah gedung ini dirubah menjadi Penjara bawah tanah atau dikenal sebagai Penjara Jongkok, hal ini karena penjara ini memiliki luas ruangan yang sempit dengan atap yang rendah.Penjara bawah tanah Lawang Sewu ini sering dijadikan sebagai tempat eksekusi para pemuda Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap Jepang dan jasad-jasad mereka dibuang ke kali yang terletak di sebelah gedung ini. Saksi bisu perlawanan bangsa Indonesia ketika penjajahan Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar